Di bulan Oktober ini berbagai kegiatan dalam rangka menyambut Haul Al-maghfurah KH. Abdul Fattah Djalalain ke 53 dilaksanakan di wilayah Pondok Pesantren Miftahul Ula Kertosono, Nganjuk, mulai dari kegiatan jalan santai, lomba lomba yang diadakan oleh lembaga pendidikan dibawah naungan yayasan PP. Miftahul Ula dan puncaknya pada hari Rabu(12/10/22) di halaman PP. Miftahul Ula tepatnya di area maqbarah terlaksana tahlil dan tawasul ditujukan untuk Al-maghfurah, yang dihadiri oleh seluruh santri dan seluruh peserta didik lembaga² pendidikan yang dibawah naungan Yayasan PP. Miftahul Ula
Beliau, alm.KH.Abdul Fattah Djalalain merupakan keturunan ke tiga dari pangeran Diponegoro, romo beliau mbah yai Arif, dan kakek beliau mbah yai Hasan Alwi, Banyakan Kediri dan mbah yai Hasan Alwi keturunan langsung pangeran Diponegoro namun menurut beberapa sumber ada yang mengatakan setelah mbah yai Hasan Alwi ada satu keturunan lagi yang belum diketahui dari pangeran Diponegoro, beliau juga merupakan keponakan dari istri Hadratus Syaikh Hasyim Asy'ari yaitu mbah nyai Hj. Masrurah, terang kepala Madrasah Aliyah Negeri 1 Nganjuk, Zuhal Ma'ruf, beliau juga menambahkan "mengulas zaman dulu, kakek saya KH. Munawir Tegal Arum, Pandantoyo Kertosono pernah bilang ke saya (Le, sing dadi wali ndek kene iki ono telu, Plosorejo Baron, Nglawak Kertosono, Mojo Kediri, sak wis e iku ora ono) " Artinya: nak, yang jadi wali disini ada tiga, di daerah Plosorejo Baron, Nglawak Kertosono, dan Mojo Kediri, setelah itu tidak ada lagi.
Selepas dari itu, mengingat banyak alumni dari PP. Miftahul Ula Kertosono banyak yang menjadi pejabat pejabat penting di tingkat kabupaten maupun provinsi.
Ada sesuatu tradisi yang khas di PP. Miftahul Ula ini yaitu suguhan utama untuk tamu adalah ketan sambal dengan campuran kelapa, tradisi ini dimulai dari istri Al-maghfurah, mbah nyai Hj. Nur Aini memasakkan ketan sambal untuk santri santri yang sedang riyadhah dengan membaca dzikir dan shalawat. Semoga kita semua selalu mendapatkan barokah dari beliau Waliallah di tanah Kertosono ini, aamiin.
Pewarta: M. Nur Ikhsan